- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Di luar hujan.
Siapa yang nggak suka musim hujan? Bau petrikor yang menguap dari
tanah basah, sungai cemas yang mengalir menyusuri kaca jendela, alunan
rindu setiap kali air beradu dengan genting.
Aku pun teringat akan satu sosok yang sungguh sempurna untuk menemani aku di saat-saat seperti ini…
Mi instan. Kuah. Pake irisan cabe. Pake telor.
Uhhh~
Memang waktu musim hujan gini, kita jadi mendadak hobi duduk di deket
jendela, mendadak jadi puitis, dan berkontemplasi memikirkan banyak hal
filosofis dalam hidup.
Sama halnya seperti aku saat ini. Tiba-tiba saja melintas sebuah
pertanyaan maha-dahsyat yang rasanya butuh puluhan kali patah hati dan
ratusan kepahitan hidup untuk bisa menjawabnya. Sungguh pertanyaan yang
sangat dalam.
“Kenapa cowok selalu salah?”
Dalam renungan sembari menatap jendela yang basah tanpa ditemani oleh
mi instan kuah, akhirnya aku menemukan jawaban dari pertanyaan
legendaris itu.
Sebuah hubungan yang kandas, kedekatan yang tak sampai, hingga cinta
yang tak terungkap. Semua kegagalan hubungan rumit antara dua manusia
yang melibatkan cowok di dalamnya, seringkali disebabkan oleh kesalahan
cowok.
Bahkan ketika nggak sampai tahap hancur dan gagal pun,
banyak pertengkaran, atau segala yang menjadi penyebab jungkir baliknya
mood, adalah kesalahan cowok.
Mungkin kami pernah mengeluhkan kenapa sih cewek terlalu sensitif?
Namun setelah melewati pertengkaran dengan pikiran sendiri dan
bisa menggunakan akal dengan tenang kembali, kami sering mendapatkan
kesimpulan yang justru melawan pihak kami sendiri, “Aku bego banget sih!
Salah lagi salah lagi!”
Bahkan tak jarang rasanya kami ingin memukul kepala sendiri, atau sekadar meninju tembok terdekat sejangkauan kepalan tangan.
Sialnya, tak lama setelah berdamai kembali, kami sering mengulanginya kembali. Bebal sekali.
Ah, cowok memang selalu salah.
Lalu, kenapa sih?
Jawabannya adalah, karena cowok ditakdirkan harus selalu salah. Kenapa?
Karena cewek adalah calon ibu
Cowok ditakdirkan selalu salah karena itulah cara hidup untuk
mengajarkan tentang arti menjadi ibu bagi cewek. Ibu identik dengan
kasih sayang, sabar, dan ngemong.
Aku peringatkan kepada para calon ibu di luar sana. Kamu akan banyak,
banyak sekali menemukan kesalahan menjengkelkan dari orang-orang yang
justru kamu sayangi, sehingga meruntuhkan utopia yang selama ini
kamu anut karena film-film dan drama-drama romantis:
“Bukankah orang yang kita sayang harusnya sempurna?”
Justru sebaliknya. Orang yang paling kamu sayang adalah orang paling
berkekurangan. Karena sayang, artinya memperlihatkan segala kekurangan,
menyerahkannya untuk diperbaiki bersama, bukan sekadar dimaklumi.
Bersyukurlah ketika orang yang kamu sayang berkali-kali
menunjukkan kekurangannya melalui kesalahan, itu artinya kamu bukanlah
orang asing. Karena seseorang hanya ingin terlihat sempurna di depan
orang yang nggak dikenalinya.
Mungkin ini terlalu mengawang, tapi bagi aku, ada benarnya.
Cewek harus menghadapi cowok yang selalu salah karena kelak, cewek akan
menjadi ibu dan menghadapi anak –mau anaknya cewek ataupun cowok– pasti
akan sering salah, dan nggak jarang membuat jengkel. Dan untuk menjadi
ibu yang baik, sekaranglah waktu yang tepat untuk berlatih.
Lalu, kenapa cowok itu bebal sering mengulang kesalahan?
Karena cowok haruslah bebal.
Cowok punya hati yang keras. Kata ayah, cowok harus begitu.
Kompensasi dari memiliki hati yang keras adalah… kadang kami terlihat
bodoh. Sejak kecil, kami diberi tahu untuk nggak naik pohon, tapi kami
tetap memanjatnya. Lalu jatuh. Lalu memanjat lagi. Lalu jatuh lagi. Kami
belum berhenti jika kami belum kena batunya.
Tapi dari kebebalan itu, kami belajar banyak hal. Kami jadi tahu
bahwa cowok harus berani mengambil risiko. Lebih dari itu, kami belajar
bahwa cowok harus bertanggung jawab atas pilihannya, menanggung apa yang
menjadi akibat dari perbuatannya.
Kami mendapatkan banyak pelajaran yang kelak akan menjadi kompas
sekaligus senjata kami menghadapi hidup, dan menjadi pemimpin. Sekarang, aku jadi paham kenapa setiap ayah di dunia ini nggak pernah berhenti
ceramah, nggak pernah berhenti mewanti-wanti, mengulang-ulang
cerita kelam masa mudanya meski cuma hanya lewat telinga anaknya. Semua
itu dilakukan semata karena sang ayah nggak mau anaknya mengalami
kesalahan seperti ayah.
Namun yang perlu diingat, meski seorang anak cowok nggak mengulangi
kesalahan ayahnya, ia akan tetap salah. Ia akan melakukan kesalahan yang
lain, dan belajar dari itu.
Kalau begitu, berarti cowok bebas dong ngulangin kesalahannya?
Kadang, kami harus melakukan kesalahan berkali-kali untuk benar-benar mengerti. Namun aku percaya,
Seorang cowok sejati nggak akan membiarkan seseorang yang disayanginya merasa sakit.
Cowok sejati akan belajar dari kesalahannya, sampai ia layak menjadi pria.
Hujan, turunlah dengan wajar, supaya kami selalu bisa belajar.
Karena hanya setiap kali engkau turun, kami dapat mendengar nada yang mengalun.
Nada yang bermuara dalam pikiran, tentang kehidupan dan kesalahan.
Hujan, turunlah dengan hakiki, agar kami dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Komentar
Posting Komentar